Jumat, 05 September 2014

Uraian Tugas Organisasi di Perusahaan




1.      DEWAN KOMISARIS
Bertanggung jawab kepada:Membawahi:Direktur Utama
TUGAS
*      Memberikan  Nasihat kepada direktur dalam melaksanakan pengurusan perusahaan.
*      melakukan pengawasan atas jalannya usaha pada perusahaan dagang tsb.
*      bertindak sebagai wakil pemegang saham.
*      melakukan pelaksanaan dari setiap kebijaksanaan yang telah digariskan atau dikeluarkan.
WEWENANG
*      Dewan komisaris dapat diamanatkan dalam anggaran dasar  untu kmelaksanakan     tugas –tugas tertentu- direktur,apabila direktur berhalangan atau dalam keadaan tertentu.
*      menghadiri rapat direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan.
*      mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh direktur.

2.      DIREKTUR UTAMA
Bertanggung jawab kepada: dewan komisaris
Membawahi:direktur pembelian dan gudang,direktur administrasi & keuangan,direktur pemasaran.
TUGAS
*      Membuat rencana pengembangan dan usaha perusahaan dalam jangka pendek & panjang
*      Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada rapat umum pemegang saham(RUPS)
*      Bertanggung jawab penuh atas tugasnya untuk  kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan –tujuannya.
WEWENANG
*      Mengawasi serta mengurus kekayaan perusahaan
*      Menunjuk,mengangkat dan memberhentikan direktur
*      Menandatangani permintaan pengeluaran kas yang jumlahnya besar dan sifatnya penting
*      Menetapkan pencapaian tujuan untuk jangka panjang
*      Mengambil keputusan dan strategi bagi perusahaan

3.      BAGIAN GUDANG
Bertanggung jawab kepada: Direktur pembelian dan gudang
Membawahi:   
TUGAS
*      mempersiapkan barang yang akan dikirim
*      bertanggung jawab atas penyimpanan kembali barang yang diterima dari retur  penjualan
*      bertanggung jawab menyerahkan surat order penjualan dan barangnya ke bagian pengiriman
*      mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada digudang
WEWENANG
*      memeriksa penjualan yang dibawa pelanggan saat ingin melakukan retur penjualan
*      mengontrol retur penjualan dan retur pembelian

4.      DEPARTEMEN KEUANGAN
Bertanggung jawab kepada:Direktur administrasi dan keuangan
Membawahi:bagian kasir, bagian kredit

TUGAS
*      Mengkoordinir,menganalisa,mengelola data-data,sehingga tersusun suatu laporan keuangan- perusahaan
*      Ikut serta dalam mengamankan asset perusahaan
*      Bertanggung jawab atas kegiatan keuangan
*      Mengatur masalah yang berhubungan dengan penyediaan dan enggunaan dana.
*      Menyediakan laporan keuangan untuk internal maupun eksternal perusahaan

WEWENANG
*      Mengatur kebijaksanaan dan engendalian keuangan untuk penghematan biaya pengeluaran perusahaan
5.      CASHIER
Bertanggung jawab kepada: departemen keuangan
 
TUGAS
*      Menerima daftar penerimaan kas,bukti kas masuk,Bank as/cek,kasir membuat bukti setor bank &- menyetorkan kas tersebut ke bank
*      Kasir mengarsipkan daftar penerimaan kas an bukti kas masuk urut tanggal.

WEWENANG
*      Memberikan tanggal dan cap lunas pada tiap bukti penerimaan dan pengeluaran kas.
*      Berwenang dan bertanggung jawab dalam menerima dan mengeluarkan uang kas perusahaan.

6.      DEPARTEMEN AKUNTANSI
Bertanggung jawab kepada: Direktur administrasi dan keuangan
Membawahi:bagian piutang, utang,penagihan,pembukuan

TUGAS
*      Bertanggung jawab pada uruan piutang,utang, penagihan,dan pembukuan
*      Memeriksa kebenaran penulisan dan perhitungan kwitansi dan surat jalan
memeriksa limit piutang dari setiap peruahaan
*       
WEWENANG
*      Menetapkan metode-metode  yang digunakan dalam  pencatatan akuntansi


7.      BAGIAN PIUTANG
Bertanggung jawab kepada: : Departemen akuntansi

TUGAS
*      Memeriksa nomor seri faktur penjualan
*      Mengarsipkan faktur penjualan urut tanggal
*      Mencatat berkurangnya  piutang di transaksi  pelunasan piutang oleh debitur
WEWENANG
*      meng-otorisasi bukti penerimaan kas masuk


























8.      ACCOUNT PAYABLE
Bertanggung jawab kepada: : Departemen akuntansi

TUGAS
*      menerima tembusan order  pembelian dari departemen pembelian serta laporan penerimaan barang- dari bagian gudang yang dokumen tersebut diarsipkan urut nomor
WEWENANG
*      Mencocokkan dokumen,mengecek perhitungan,menyetujui pembayaran faktur, dan membuat voucher
*      Mengarsipkan voucher dan dokumen pendukungnya (faktur asli,laporan penerimaan barang,order- pembelian dan dan permintaan pembelian) dalam arsip paket voucher urut tanggal jatuh tempo
*      mengeluarkan  paket voucher dari arsipnya dan menyerahkan ke kasir.
9.      COST CONTROL
Bertanggung jawab kepada: : Departemen akuntansi

TUGAS
*      Memilih Dan Menentukan Metode Akuntansi Yang Digunakan
*      Monitoring dan Audit Internal
*      Mengawasi Proses Pelaksanaan Akuntansi Keuangan
*      Mengawasi Proses Pelaksanaan Akuntansi Manajemen
*      Mengawasi Pelaksanaan Perpajakan Perusahaan
WEWENANG
*      Memilihan metode tersebut dimaksudkan untuk membuat nilai aset, pendapatan dan laba menjadi lebih tinggi, sementara biaya dan kewajiban (termasuk kewajiban pajak) menjadi lebih rendah.
*       Tidak melanggaran standar dan ketentuan hukum yang berlaku.











BAB III
KODE REKENING & PENJELASAN

________
______________________________________________
__________
___________

No. Rek
Keterangan
    Posisi Normal (Rp.)



     Debet
    Kredit
    





1.00.00
AKTIVA



1.01.00
Kas



1.01.01
     Kas Kecil Resto
x x x x


1.02.00
     Bank BCA Resto
x x x x


1.02.01
     Bank BNI Resto
X X X X


1.02.02
     Bank Mandiri Resto
X x x x


1.03.00
Piutang Usaha



1.03.01
     Piutang Usaha IDR
X X X X


1.03.02
     Piutang Usaha USD
X X X X


1.04.00
Persediaan Barang



1.04.01
    Persediaan Resto
X x x x


1.05.00
Piutang Non Dagang



1.05.01
    Piutang Pemegang Saham
X x x x


1.05.02
    Piutang Direksi
x x x x


1.05.03
    Piutang Karyawam
x x x x


1.05.04
    Piutang Lain-lain
x x x x


1.06.00
Cadangan Kerugian Piutang



1.06.01
    Cadangan Piutang Usaha
X x x x


1.06.02
    Cadangan Piutang Non Dagang
X x x x


1.07.00
Penjualan



1.07.01
    Penjualan Resto
x x x x


1.07.02
    Diskon Direksi
x x x x


1.07.03
    Diskon karyawan Resto
x x x x


1.07.04
    Vocher Resto
x x x x


1.08.00
Pendapatan Resto



1.08.01
     Pendapatan Service Resto
xxxx


1.08.02
     Pendapatan Photo Pre wedding Resto
xxxx


1.08.03
     Pendapatan Sewa Ruang Resto
xxxx


1.08.04
     Pendapatan Resto Lainya
xxxx


1.09.00
Pajak Dibayar Dimuka



1.09.01
    PPN Masukan (Pembelian)
x x x x


1.09.02
    PPh 21
x x x x


1.09.03
    PPh 22
x x x x


1.09.04
    PPh 23
x x x x


1.09.05
    PPh 25
x x x x


1.10.00
Biaya Dibayar Dimuka



1.10.01
   Biaya Sewa Tanah Dibayar Dimuka
x x x x


1.10.02
   Biaya Sewa Rumah Dibayar Dimuka
x x x x







1.11.00
Aktiva Tetap



1.11.01
    Tanah
x x x x


1.11.02
    Bangunan
x x x x


1.11.03
    Kendaraan
x x x x


1.11.04
    Peralatan
x x x x


1.11.05
    Furniture



1.11.06
    Perlengkapan



1.12.00
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap



1.12.01
    Akumulasi Penyusutan Bangunan

xxxx

1.12.02
    Akumulasi Penyusutan Kendaraan

xxxx

1.12.03
    Akumulasi Penyusutan Peralatan

x x x x

1.12.04
   Akumulasi Penyusutan Furniture

xxxx

1.12.05
   Akumulasi Penyusutan Peralatan

xxxx

1.14.00
Aktiva Lain-lain



1.14.01
   Biaya Pra-operasi
x x x x


1.14.04
   Aktiva Tetap Yang Tidak Digunakan
x x x x


1.14.99
   Lainnya
x x x x


2.00.00
KEWAJIBAN



2.01.00
Hutang Dagang



2.01.01
   Hutang Dagang – Lokal

xxxx

2.01.02
   Hutang Dagang – Import

xxxx

2.02.00
Uang Muka Pelanggan



2.02.01
  Uang Muka Pelanggan - Penjualan

x x x x

2.02.02
  Uang Muka Pelanggan - Sewa

xxxx

2.03.00
Hutang Pajak

x x x x

2.03.03
  PPh 21

x x x x

2.03.04
  PPh 22

x x x x

2.03.05
  PPh 23

x x x x

2.03.07
  PPh 25

x x x x

2.04.00
Biaya Yang Masih Harus Dibayar

x x x x

2.04.03
  Biaya YMH Dibayar - Telepon

x x x x

2.04.04
  Biaya YMH Dibayar - Listrik

x x x x

2.04.05
  Biaya YMH Dibayar - Sewa

x x x x

2.04.06
  Biaya YMH Dibayar - Gaji dan Upah

x x x x

2.04.07
  Biaya YMH Dibayar - Asuransi

x x x x

2.05.00
Hutang Jangka Panjang - Lancar

x x x x

2.05.01
  Hutang Bank

x x x x

2.05.02
  Hutang Pihak Ketiga



2.98.00
Hutang Lain-lain

x x x x

2.98.01
   Hutang Kepada Pihak Istimewa

x x x x

2.98.02
   Uang Jaminan



2.98.03
   Hutang Deviden

x x x x

2.99.00
Hutang Jangka Panjang

x x x x

2.99.01
  Hutang Jangka Panjang - Bank

x x x x

2.99.02
  Hutang Jangka Panjang - Lembaga Kredit



2.99.03
  Hutang Jangka Panjang - Pihak Ketiga

x x x x









3.00.00
EKUITAS

x x x x

3.01.00
MODAL



3.01.01
   Modal Disetor



3.01.02
   Tambahan Modal Disetor - Agio Saham



3.02.00
SALDO LABA

x x x x

3.02.01
   Saldo Laba Tahun Lalu

x x x x

3.02.02
   Koreksi Saldo Laba



3.02.03
   Saldo Laba Tahun Berjalan

x x x x




x x x x

4.00.00
PENDAPATAN USAHA

x x x x

4.01.00
Pendapatan Usaha - Penjualan Barang Dagangan



4.02.00
Pendapatan Usaha - Jasa Keagenan dan Distributor






x x x x

5.00.00
HARGA POKOK PENJUALAN

x x x x

5.01.00
  Harga Pokok Penjualan - Minuman
x x x x


5.02.00
  Harga Pokok Penjualan - Rokok
x x x x


5.03.00
  Harga Pokok Penjualan - Obat-obatan
x x x x


5.04.00
  Harga Pokok Penjualan - Perawatan RT
x x x x


5.05.00
  Harga Pokok Penjualan - Kosmetik
x x x x


5.06.00
  Harga Pokok Penjualan - Sembako
x x x x


5.99.00
  Harga Pokok Penjualan - Lainnya
x x x x







6.00.00
BEBAN USAHA



6.01.00
      B. Pemasaran -  Gaji dan Upah
x x x x


6.02.00
      B. Pemasaran -  Perjalanan Dinas
x x x x


6.03.00
      B. Pemasaran -  Iklan dan Promosi
x x x x


6.04.00
      B. Pemasaran -  Pemakaian Perlengkapan
x x x x


6.05.00
      B. Pemasaran -  Pos, Surat, Meterai
x x x x


6.06.00
      B. Pemasaran -  Cetakan,Majalah dan Surat Kabar
x x x x


6.07.00
      B. Pemasaran -  Jasa Profesi
x x x x


6.08.00
      B. Pemasaran -  Perjamuan
x x x x


6.09.00
      B. Pemasaran -  Ijin dan Keanggotaan
x x x x


6.10.00
      B. Pemasaran -  Sewa
x x x x


6.11.00
      B. Pemasaran -  Telepon
x x x x


6.12.00
      B. Pemasaran -  Listrik
x x x x


6.13.00
      B. Pemasaran -  Asuransi
x x x x


6.14.00
      B. Pemasaran -  Penyusutan



6.14.01
             B. Pemasaran -  Penyusutan - Bangunan
x x x x


6.14.02
             B. Pemasaran -  Penyusutan - Kendaraan
x x x x


6.14.03
             B. Pemasaran -  Penyusutan - Perlt Kantor
x x x x


6.14.04
             B. Pemasaran -  Penyusutan - Perlt Resto
x x x x


6.15.00
      B. Pemasaran -  Pemeliharaan & Perbaikan
x x x x


6.49.00
      B. Pemasaran -  Pemasaran Lainnya
x x x x







6.50.00
      By. Adm &  Umum -  Gaji dan Upah
x x x x


6.51.00
      By. Adm &  Umum -  Perjalanan Dinas
x x x x


6.52.00
      By. Adm &  Umum -  Iklan dan Promosi
x x x x


6.53.00
      By. Adm &  Umum -  Pemakaian Perlengkapan
x x x x


6.54.00
      By. Adm &  Umum -  Pos,Surat, Paket
x x x x


6.55.00
      By. Adm &  Umum -  Cetakan,Majalah dan Srt Kbar
x x x x


6.56.50
      By. Adm &  Umum -  Jasa Profesi
x x x x


6.57.00
      By. Adm &  Umum -  Perjamuan
x x x x


6.58.00
      By. Adm &  Umum -  Ijin dan Keanggotaan
x x x x


6.59.00
      By. Adm &  Umum -  Sewa
x x x x


6.60.00
      By. Adm &  Umum -  Telepon
x x x x


6.61.00
      By. Adm &  Umum -  Listrik
x x x x


6.62.00
      By. Adm &  Umum -  Asuransi
x x x x


6.63.00
      By. Adm &  Umum -  Penyusutan



6.63.01
             By. Adm &  Umum -  Penyusutan - Bangunan
x x x x


6.63.02
             By. Adm &  Umum -  Penyusutan - Kendaraan
x x x x


6.63.03
             By. Adm &  Umum -  Penyusutan - Perltn Kantor
x x x x


6.63.04
             By. Adm &  Umum -  Penyusutan - Perltn Toko
x x x x


6.64.00
      By. Adm &  Umum -  Pemeliharaan & Perbaikan
x x x x


6.99.00
      By. Adm &  Umum -  Lainnya
x x x x







7.00.00
PENGHASILAN LAIN-LAIN




7.01.00
  Penghasilan Bunga Deposito




7.02.00
  Penghasilan Bunga Obligasi




7.03.00
  Penghasilan Deviden

x x x x


7.04.00
  Penghasilan Bunga Jasa Giro

x x x x


7.05.00
  Laba Penjualan Aktiva Tetap

x x x x


7.06.00
  Penghasilan Sewa

x x x x


7.07.00
  Laba Selisih Kurs

x x x x


7.99.00
  Penghasilan Lainnya

x x x x





x x x x


8.00.00
BEBAN LAIN-LAIN

x x x x


8.01.00
  Beban Pajak Jasa Giro
x x x x



8.02.00
  Beban Administrasi Jasa Giro
x x x x



8.03.00
  Rugi Penjualan Aktiva Tetap
x x x x



8.04.00
  Rugi Selisih Kurs
x x x x



8.98.00
  Beban Lainnya
x x x x






















BAB IV
PEDOMAN AKUNTANSI

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari prosespelaporan keuangan
1. BERIKUT TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN SUATU PERUSAHAAN:

1.      Memberikan informasi keuangan mengenai aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaan yang dapat dipercaya.
2.      Memberikan informasi yang bisa dipercaya tentang perubahan aktiva bersih atau neto    (aktiva yang telah dikurangi kewajiban) suatu perusahaan.
3.      Memberikan informasi keuangan yang digunakan oleh pemakai laporan untuk menaksirkan perusahaan dalam menghasilkan laba.

2.      KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:
     Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode.
     Laporan posisi keuangan minimal mencakup penyajian jumlah pos-pos, berikut: aset tetap, property investasi, aset tidak berwujud, aset keuangan, investasi dengan menggunakan metode ekuitas, persediaan, piutang dagang dan piutang lainnya, kas dan setara kas, total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijal dan aset yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58 (revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang dihentikan, utang dagang dan terutang lain, provisi, liabilitas keuangan, liabilitas dan aset untuk pajak kini sebagai mana didefinisikan dalam PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan, liabilitas dan aset pajak tangguhan, liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58 (revisi 2009), kepentingan non pengendali disajikan sebagai bagian dari ekuitas, dan modal saham dan cadangan yng dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk..
     Laporan laba rugi komprehensif selama periode.





Entitas menyajikan seluruh pos penghasilan dan beban yang diakui dalam satu periode:
a)      Dalam bentuk satu laporan laba rugi komprehensif, atau
b)      Dalam bentuk dua laporan:
§  Laporan yang menunjukan komponen laba rugi (laporan laba rugi terpisah); dan
§  Laporan yang dimulai dengan laba rugi dan menunjukan komponen pendapatan komprehensif lain (laporan laba rugi komprehensif)
§  Informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif


*      Laporan Perubahan Ekuitas
Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitas yang menunjukan:
a)      Total laba rugi komprehensif selama suatu periode, yang menunjukan secara terpisah total jumlah yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepada kepentingan non pengendali.
b)      Unruk tiap komponen ekuitas pengaruh penerapan retrospektif atau penyajian kembali secara retrospektif yang diakui sesuai dengan PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
c)      Untuk komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan akhir periode, secara terpisah mengungkapkan masing-masing perubahan yang timbul dari; laba rugi, masing-masing pos pendapatan komprehensif lain, dan transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, yang menunjukan secara terpisah kontribusi dari pemilik dan distribusi kepada pemilik dan perubahan hak kepemilikan pada entitas anak yang tidak menyebabkan hilang pengendalian.

*      Laporan Arus kas
Informasi arus kas memberikan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan entitas dalam menggunakan arus kas tersebut. PSAK 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas mengatur persyaratan penyajian dan pengungkapan informasi arus kas.

*      Catatan Atas Laporan Keuangan
Struktur catatan atas laporan keuangan, sebagai berikut:
a)      Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan.
b)      Mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh SAK yang tidak disajikan  dibagian manapun dalam laporan keuangan, dan
c)      Memberikan informasi yang tidak disajikan dibagian manapun dalam laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan.
Entitas, sepanjang praktis, menyajikan catatan atas laporan keuangan secara sistematis. Entitas membuat referensi silang atas setiap pos dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk informasi yang berhubungan dalam catatan atas laporan keuangan.

3.      TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Emiten atau Perusahaan Publik bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

4.      BAHASA LAPORAN KEUNGAN
Laporan keuangan harus dibuat dalam bahasa Indonesia. Jika laporan keuangan juga dibuat selain dalam bahasa Indonesia, maka laporan keuangan dimaksud harus memuat informasi yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan adalah laporan keuangan dalam bahasa indonesia.


5.      MATA UANG PELAPORAN
a.       Mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. Mata uang selain Rupiah dapat digunakan sebagai mata uang pelaporan apabila memenuhi kriteria mata uang fungsional. Laporan keuangan konsolidasi disajikan dalam mata uang fungsional setelah mempertimbangkan indikator mata uang fungsional terhadap induk perusahaan dan tiap anak perusahaan.
b.       Mata uang pencatatan induk perusahaan harus sama dengan mata uang pelaporan konsolidasi. Penjabaran laporan keuangan anak perusahaan ke mata uang fungsional pada laporan keuangan konsolidasi dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1)       Aktiva dan kewajiban dijabarkan dengan menggunakan kurs tanggal neraca;
2)      Ekuitas dijabarkan dengan menggunakan kurs historis;
3)      Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata tertimbang;
4)      Dividen diukur dengan menggunakan kurs tanggal pencatatan dividen tersebut;
5)      Prosedur (1) sampai (4) di atas akan menghasilkan selisih penjabaran kembali yang disajikan       dalam ekuitas sebagai “Selisih Penjabaran
c.       Laporan keuangan konsolidasi harus mengkonsolidasikan seluruh anak perusahaan baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri. Dalam hal anak perusahaan yang dikonsolidasi merupakan badan hukum di luar negeri konsolidasi dilaksanakan sebagai berikut:
1)      Apabila kegiatan anak perusahaan merupakan bagian integral dari kegiatan perusahaan pelapor, maka laporan keuangan anak perusahaan dijabarkan seolah-olah transaksi di luar negeri tersebut merupakan transaksi perusahaan pelapor sendiri, yaitu dengan menggunakan kurs tanggal transaksi.
2)      Apabila kegiatan anak perusahaan bukan merupakan bagian integral dari kegiatan perusahaan pelapor, maka laporan keuangan anak perusahaan dijabarkan sebagai berikut:
3)      Aktiva dan kewajiban baik moneter maupun non moneter dijabarkan dengan menggunakan kurs tanggal neraca.
4)       Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi.
5)      Beda nilai tukar yang terjadi disajikan sebagai Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
Berdasarkan pertimbangan praktis dapat digunakan suatu kurs yangmendekati nilai tukar sebenarnya, misalnya kurs rata-rata selama suatu periode sebagai pengganti kurs tanggal transaksi. Kurs yang digunakan adalah kurs pada bank dimana perusahaan melakukan sebagian besar transaksi valuta asing.
                                                    


6.      KEBIJAKAN AKUNTANSI
Manajemen menggunakan pertimbangan untuk menetapkan kebijakan akuntansi yang memberikan informasi yang bermanfaat dengan memperhatikan:
1)      persyaratan dan pedoman PSAK yang mengatur hal-hal yang mirip dengan masalah terkait;
2)      definisi, kriteria pengakuan dan pengukuran aktiva, kewajiban, penghasilan dan beban yang ditetapkan dalam kerangka dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan; dan
3)      pernyataan yang dibuat oleh badan pembuat standar lain dan praktikindustri yang lazim sepanjang konsisten dengan angka 1) dan 2).

7.      PENYAJIAN

        Penyajian Secara Wajar
A.     Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan ekuitas, dan arus kas perusahaan dengan disertai pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan sesuai dengan PSAK.
B.     Informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan sesuai dengan ketentuan Bapepam dan Bursa Efek yang terkait dengan laporan keuanganserta yang sesuai dengan praktik akuntansi yang lazim berlaku di pasar modal tetap dilakukan untuk menghasilkan penyajian yang wajar walaupun pengungkapan tersebut tidak diharuskan oleh PSAK.
C.     Penyajian aktiva lancar terpisah dari aktiva tidak lancar dan kewajiban lancar terpisah dari kewajiban tidak lancar. Aktiva lancar disajikan menurut urutan likuiditas, sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh temponya.
D.     Saldo transaksi sehubungan dengan kegiatan operasi normal perusahaan, disajikan pada neraca secara terpisah antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan pihak ketiga pada masing-masing akun.
E.      Laporan laba rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Perusahaan menyajikan di laporan laba rugi, rincian beban dengan menggunakan klasifikasi yang didasarkan pada fungsi beban di dalam perusahaan, pada Catatan atas Laporan Keuangan diungkapkan rincian beban menurut sifat.
F.      Setiap komponen laporan keuangan harus diidentifikasi secara jelas. Di samping itu, informasi berikut ini disajikan dan diulangi pada setiap halaman laporan keuangan
Nama perusahaan pelapor atau identitas lain;
1)      Cakupan laporan keuangan, apakah mencakup hanya satu entitas atau beberapa entitas;
2)      Tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan, mana yang lebih tepat bagi setiap komponen laporan keuangan;Mata uang pelaporan; dan
3)      Satuan angka yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan.









G.     Informasi penghentian segmen usaha dapat disajikan pada catatan atas laporan keuangan dan pada laporan laba rugi. Jika disajikan pada laporan laba rugi, maka informasi mengenai segmen usaha yang dihentikan tersebut dipisahkan penyajiannya dari segmen usaha lainnya yang masih berlangsung, dan dampak laba ruginya setelah pajak tercermin pada laba rugi aktivitas normal.

H.     Laporan Arus Kas harus disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method).
I.        Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan, yang sifatnya memberikan penjelasan baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif terhadap laporan keuangan, sehingga menghasilkan penyajian yang wajar.
J.       Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis dengan urutan penyajian sesuai dengan komponen utamanya. Setiap pos dalam Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas harus direferensi silang (cross-reference) dengan informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan, jika ada.
K.     Pengungkapan dengan menggunakan kata "sebagian" tidak diperkenankan untuk menjelaskan adanya bagian dari suatu jumlah. Pengungkapan hal tersebut harus dilakukan dengan mencantumkan jumlah atau persentase.
L.      Perubahan Akuntansi dan Kesalahan Mendasar harus diperlakukan sebagai berikut :

1)      Perubahan estimasi akuntansi
Suatu estimasi direvisi jika ada perubahan kondisi yang mendasari estimasi tersebut, atau karena adanya informasi baru, bertambahnya pengalaman atau perkembangan lebih lanjut. Dampak perubahan ini harus diperlakukan secara prospektif.
2)      Perubahan Kebijakan Akuntansi
Perubahan kebijakan akuntansi dilakukan hanya jika penerapan suatu kebijakan akuntansi yang berbeda diwajibkan oleh peraturan perundangan atau standar akuntansi keuangan yang berlaku, atau jika diperkirakan bahwa perubahan tersebut akan menghasilkan penyajian kejadian atau transaksi yang lebih sesuai dalam laporan keuangan suatu perusahaan.
3)      Kesalahan Mendasar
Kesalahan mendasar mungkin timbul dari kesalahan perhitungan matematis, kesalahan dalam penerapan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta dan kecurangan atau kelalaian. Dampak perubahan kebijakan akuntansi atau koreksi atas kesalahan mendasar harus diperlakukan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali (restatement) untuk periode yang telah disajikan sebelumnya dan melaporkan dampaknya terhadap masa sebelum periode sajian sebagai suatu penyesuaian pada saldo laba awal periode. Pengecualian dilakukan apabila dianggap tidak praktis atau secara khusus diatur lain dalam ketentuan masa transisi penerapan standar akuntansi keuangan baru









M.    Akuisisi atau pelepasan yang signifikan atau kajian ulang terhadap penyajian laporan keuangan mungkin akan menghasilkan kesimpulan bahwa laporan keuangan harus disajikan secara berbeda. Namun demikian perubahan penyajian dapat dilaksanakan apabila manfaat perubahan tersebut jelas atau struktur yang baru mempunyai kecenderungan akadipergunakan seterusnya.
N.     Dalam hal terjadi peristiwa yang mempengaruhi penyajian laporan keuangan secara keseluruhan, misalnya merger dan akuisisi, pelepasan segmen usaha, divestasi anak perusahaan, maka harus disajikan informasi keuangan proforma seakan-akan transaksi tersebut telah terjadi pada tanggal neraca terakhir atau pada awal periode laporan keuangan terakhir yang disajikan
O.     Pada halaman neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas harus diberi pernyataan bahwa “catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.”
P.      Bila perusahaan melakukan penyajian kembali (restatement) laporan keuangan yang telah diterbitkan sebelumnya, maka penyajian kembali tersebut berikut nomor catatan atas laporan keuangan yang mengungkapkannya harus disebutkan pada neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas yang mengalami perubahan.
Q.      Catatan atas Laporan Keuangan harus mengungkapkan secara terpisah jumlah dari setiap jenis transaksi dan saldo dengan para, pegawai, pemegang saham utama, dan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Ikhtisar terpisah tersebut diperlukan untuk piutang, hutang, penjualan atau pendapatan dan beban. Apabila jumlah transaksi untuk masing-masing kategori tersebut dengan Pihak tertentu melebihi Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah), maka jumlah tersebut harus disajikan secara terpisah dan nama dan hubungan pihak tersebut wajib diungkapkan.
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:
1.      Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasukholding companiessubsidiaries dan fellow subsidiaries);
2.       Perusahaan asosiasi (associated company);
3.      Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari orang perseorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi orang perseorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
4.      Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang perseorangan tersebut; dan
5.      Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh setiap orang perseorangan yang diuraikan dalam huruf 3) atau 4), atau setiap orang perseorangan tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.


8.      PERIODE PELAPORAN

Periode Pelaporan
a.       Tahun buku perusahaan mencakup periode satu tahun. Apabila, dalamkeadaan luar biasa, tahun buku perusahaan berubah dan laporan keuangan disajikan untuk periode yang lebih panjang atau pendek dari periode satu tahun, maka sebagai tambahan terhadap periode cakupan laporan keuangan, perusahaan harus mengungkapkan :
§  alasan penggunaan tahun buku yang lebih panjang atau pendek dari periode satu tahun; dan
§  fakta bahwa jumlah komparatif dalam laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporanarus kas dan catatan atas laporan keuangan tidak dapat diperbandingkan.
b.      Untuk tujuan konsolidasi, tanggal pelaporan keuangan anak perusahaan pada dasarnya harus sama dengan tanggal pelaporan keuangan perusahaan induk. Apabila tanggal pelaporan tersebut berbeda maka laporan keuangan anak perusahaan dengan tanggal pelaporan yang berbeda tersebut dapat digunakan untuk tujuan konsolidasi sepanjang:
§  Perbedaan tanggal pelaporan tersebut tidak lebih dari 3 (tiga) bulan.
§  Peristiwa atau transaksi material yang terjadi di antara tanggal pelaporan tersebut diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi. Apabila laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang berbeda (yang lebih dari tiga bulan) digunakan untuk tujuan konsolidasi, maka penyesuaian yang diperlukan harus dilakukan untuk pengaruh dari setiap peristiwa atau transaksi antar perusahaan yang signifikan, yang terjadi antara tanggal pelaporan yang berbeda tersebut.























9.      KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN

Menurut Munawir (2010:9), keterbatasan laporan keuangan antara lain:
1.      Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakaninterim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan laporan yang final.
2.      Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah.
3.      Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana daya beli (purchasing power) uang tersebut menurun, dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan atau mencerminkan unit yang dijual semakin besar, mungkin kenaikan tersebut disebabkan naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan harga-harga.
4.       Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan suatu uang.

































PENJELASAN PENGGUNAAN KODE REKENING
KODE REKENING
NAMA REKENING
PENJELASAN





















































































































































































BAB V
SISTEM &PROSEDUR AKUNTANSI



Tidak ada komentar:

Posting Komentar